Friday, November 20, 2015

Kematian

Standard
Assalamualaikum.
Jika kita mendengar kematian rasanya menakutkan, akan tetapi itu sudah kewajiban kita .Kematian alah suatu proses perpindahan dari Dunia yang fana ini menuju alam yang abadi yaitu Akhirat.Kematian yang pasti akan di alami oleh setiap mahluk hidup, tanpa kecuali cepat atau lambat. Dan datangnya tidak ada yang mengetahui atau di duga ,sudah dekat atau masih jauh,tidak perduli silsilah, pangkat dan derajat.Setiap kita melihat kematian terkadang hati ini merasa ciut mengapa,?sebab kita seringkali jauh terhadap :* Maha pencipta yaitu Allah SWT* Belum siapnya bekal akhirat* Rasa beratnya terhadap dunia. Kematian adalah pemutusan amal, megapa..?Waktu kematian itu tiba, putuskah kesempatan mahluk hidup untuk mencari dan mengumpulkan amal sebanyak mungkin untuk bekal di Akhirat. Firman Allah : وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَTiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya ( al-A’raaf - 34) Bila kita selalu mengingat akan kematian itu suatu pertanda akan peningkatan imandan kecerdasan iman.Rosululloh Shollalluhu Alaihi wa Alihi wa Sallam ,suatu ketika pernah di tanya :“ Orang beriman yang bagaimana yang paling cerdas wahai Rasululloh.?“ Yaitu yang paling banyak ingat kematian dan paling banyak persiap untuk hari setelah kematian.”Beliau ditanya juga tentang ayat ini “
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman
(Al-An’Am : 125), “Bagai mana Alloh “melapangkan dadanya” wahai Rosululloh ?”
Tanya seorang sahabat. Beliau menjawab : “ Suatu cahaya yang di sorotkan kepadanya, lantas ia menjadi merasa lapang dan tidak ada kesempitan”. Mereka bertanya lagi;
Apakah ada tanda yang bisa dikenali ?” Beliau bersabda, ” Cendrung kepada tempat tinggal keabadian (surga), menjauhi tempat tinggal penuh tipu daya (neraka), dan mempersiapkan menuju kematian sebelum menui kematian.” ( HR. Sbdurrazq, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abi hatimndalam riwayat yang lain)
Diriwayat yang lain :
“Perbanyaklah kalian mengingat mati, sebab seorang hamba yang banyak mem\ngingat mati, mala Alloh akan menghidupkan hatinya, dan Alloh akan meringankan baginya sakitnya kematian.”
(HR.Dailami).
Kita harus bersyukur sebagai Umat Muhammad ( Islam) .
Firman Alloh,”
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (ALI-Imran :120)
Untung menjaga rasa takut akan kematian dengan memperbanyak mengingat kematian dan bertaubat dan selalu mengikuti perintah-NYA dan manjauhi larangan-NYA, tidak hanya meminta kepada-NYA.
kita harus lebih sering mengingat kematian karen bagaimana pun dia akan datang, singkapi kematian dengan iman, dan perbanyaklah kita bersyukur atas apa yang Alloh berikan kepada kita untuk bekal kita nati di Akhirat.
Disusun Oleh : Ari Mslm.

0 comments:

Post a Comment