Thursday, November 19, 2015

Masih ragukah dengan AL-Qur`an.............

Standard
RAHASIA ILMIAH ANGKA 57  DALAM SURAT AL-HADID..
Dalam Al-Quran surat  yang  57  bernama al-Hadid,
g banyak di bumi. Namun menurut buku The Origin of Elements and Life of Star karya Donald Clayton, angka 57 adalah berat isotop besi berproporsi stabil yang terlihat di sistim tatasurya. Angka 57 merupakan urutan surat al-Hadid.

RICHARD DAVIS MENERJEMAHKAN KEBENARAN AL-QUR`AN
Dalam QS. Ar-Rahman: 9-21 disebutkan bahwa bila dua lautan bertemu, maka akan ada penghalang atau batas. Dulu ayat ini dipertentangkan, karena dianggap tidak sejalan dengan teori fisika yang menyebutkan bahwa zat asin akan mudah larut dengan sesama zat asin. Namun ilmuan barat, Richard Davis menemukan fakta ilmiah lain. Air pada suatu laut tidak becampur dengan air laut lainnya. Ikan di samudra Atlantik tidak akan masuk ke laut Mediterania, begitu juga sebaliknya. Hal ini terbukti dengan fakta bahwa jika ikan dari satu laut di masukan ke laut lain, maka ikan itu akan mati.

AL-QUR`AN MENGUNGKAP TEORI TALI (STRING THEORY) ALAM
 Dalam QS. Az-Zaariyaat: 7-8 di jelaskan bahwa langit memiliki tali-tali (hubuk). Pernyataan AL-Quran ini membuka tabir ilmu pengetahuan Alan Boyle dalambukunya A Younge, Lighther Cosmos, menyebutkan bahwa jaring laba-laba dalam alam raya pada materi gelap telah terdeteksi pada level galaksi atau pada level gugus galaksi.teknik pengamatan bagian langit menunjukanjaringan kemerah-merahan pada materi gelap yang tidak bisa Diamati secara langsung. Namun, jaringan tersebut dapat “terlihat” melalui dampak gravitasi terhadap cahaya.

COPERNICUS DAN GALILEO MENEGASKAN KEBENARAN AL`QUR`AN
 Dulu, kaum Gereja Romawi memntang pendapat bahwa bumi itu bulat. Karena, hali itu bertentangan dengan Al-Kitab. Namun, Copernicus (w 1543) dan Galileo (w 1642) menentang hal itu. Mereka perpandangan bahwa bumi itu bulat. Namun jauh hari sebelum kedua fisikawan itu muncul, Al-Qur`an lebih dahulu berbicara soal itu. Hal ini dapat di lihat dalam penjelsan Q.S. Az-Zaariyaat: 48, Q.S. An-Nuh: 19, dan Q.S. Az-Zumar:5. Namun,uniknya, meskipun bumi itu bulat, Al-Qur`an menyebutnya bahwa bulatnya itu tidak benar-benar bulat. Hal ini juga di benarkan secara ilmiah (Q.S. An-Nazi`aat: 30).

IHWAL PENCIPTAAN SEMUA CAHAYA DI ALAM SEMESTA
 Al-Khatib Abu al-Rabi Muhammad bin Lays dalam bukunya Syifa al-Shudur menegaskan bahwa yang pertama di ciptakan Allah adalah cahaya Muhammas saw. Lalu, cahaya itu bersujud kepada Allah. Allah kemudian membagi cahaya itu menjadi emat bagian; pertama terciptanya Arasy; kedua terciptanya pena; ke tiga terciptanya Loh; dan yang ke empat di bagi lagi menjadi emapat bagian sehingga terciptalah segala kreasi Allah yang lain. Jadi, cahaya Arsy, cahaya Loh, cahaya Matahari, cahaya Ilmu Pengetahuan, cahaya Bulan, dan cahaya pandangan mata berasal dari cahaya Nabi.

TEORI BIG BANG (LEDAKAN BESAR) DI BENARKAN AL-QUR`AN
 Teori awal terbentuknya alam semesta bermula dari sebuah ledakan besar, yang di kenal dengan Big Bang, yaitu teori yang kini telah di sepakati oleh para ilmuwan secara umum. Berabad-abad sebelun teori Big Bang, Al-Qur`an menegaskan bahwa langit dan alam semesta terus mengembang, sebagi tanda besarnya kekuasaan Allah. Dari kenihilan, ax nihilo, lahirlah alam raya seperti yang di tegaskan Imam Gazali dalam Kitab Tahafut al-Falasafah. Gazali menegaskan bahwa alam semesta muncul pada titik masa tertentu ketika Allah menghendaki kemunculannya (Q.S. Yasin; 82).

ALLAH MENCIPTAN SEMESTA ITU SATU...
Q.S. Al-Anbiya; 30. “Tidakkah orang-orang kafir itu mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu asalnya satu ? Kemudian Kami mamisahkannya.” Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang mengatakan bahwa bumi dan semua benda angkasa itu asalnya bersatu yang berasal dari bersatunya partikel-partikel kecil, dan setelah bersatu terus memadat, dan kemudian terpisah-pisah kembali menjadi semua benda angkasa ini.
Q.S. Yunus; 5,  “Dia (Allah) menjadikan matahari bersinar (sebagai sumber cahaya)  dan bulan bercahaya (memantulkan sinar seperti cermin dan Dia (Allah) menetapkan tempat-tempat perjalannya (garis edar) agar kamu mengetahui bilangan tahun dan hitungan-hitungan hisab (astronomi).”

0 comments:

Post a Comment